Elisa Benita Saragih-2106229
PENTINGNYA LITERASI BAGI ANAK USIA DINI
Makalah
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Menulis yang dibina oleh:
Dr. Hj. Isah Cahyani, M.pd.
Oleh
Elisa Benita Saragih
NIM 2106229
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2022
KATA PENGANTAR
puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala berkat, rahmat, dan penyertaan-Nya yang sangat besar, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang diberi judul Pentingnya literasi bagi anak usia dini.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan, bimbingan, dan juga saran dalam penyelesaian makalah ini, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Pentingnya literasi bagi anak usia dini.
Penulis dengan penuh kesadaran, menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari kata sempurna. Maka dari itu kritik dan saran sangatlah berarti dalam membuat makalah ini. Akhir kata penulis mengucapkan mohon maaf bila ada kata kata dan penyampaian yang kurang berkenan. Sekian dan terima kasih.
Bandung, 11 April 2022
.png)
Penulis
Elisa Benita Saragih
NIM 2106229
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 Pendahuluan
1.1 Latar belakang masalah
1.2 Rumusan masalah
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
1.5 Metode
BAB 2 Kajian Pustaka
2.1 Landasan teori
2.2 Literasi sejak dini
BAB 3 Penutup
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Literasi merupakan kemampuan individu mengolah dan memahami informasi saat membaca atau menulis. Literasi lebih dari sekedar kemampuan baca tulis, oleh karena itu literasi tidak terlepas dari keterampilan bahasa, yaitu pengetahuan bahasa tulis dan lisan yang memerlukan serangkaian kemampuan kognitif, pengetahuan gendre dan kultural.
Biasanya anak anak akan mendapatkan tahap literasi dasar saat mereka bersekolah. Saat disekolah biasanya anak anak akan mencoret coret kertas atau ding ding dengan huruf – huruf atau angka namun masih kurang jelas dan kurang tertata. Anak – anak yang memperlihatkan kemampuan membaca yang baik akan menunjukan sikap yang lebih positif disbanding dengan anak – anak yang memiliki masalah dalam kegiatan membacanya.
Tetapi sangat disayangkan minat baca pada anak – anak usia dini di Indonesia masih sangat rendah. Hal ini diketahui dari beberapa hasil penelitian bertaraf international yang telah diikuti oleh Indonesia agar dapat mengetahui kondisi bangsa Indonesia jika disejajarkan dengan negara negara lain di dunia.
Pemaparan hasil penelitian tersebut menunjukan pentingnya meningkatkan kemampuan baca tulis anak. Keterlibatan orang tua adalah salah satu faktor yang dapat mengoptimalkan kemampuan literasi anak. Oleh karna itu, kesadaran para orang tua untuk dapat ikut terlibat dalam mendidik anak – anaknya sejak dini terutama mengenai literasi merupakan hal yang sangat diperlukan.
1.2 RUMUSAN MASALAH
berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan di atas, maka dapat disusun rumusan masalah sebagai berikut;
a. Mengapa anak – anak banyak yang kekurangan literasi?
b. Bagaimana cara meningkatkan literasi anak sejak dini?
1.3 TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah yang telah disampaikan diatas, penulis merumuskan bahwa tujuan dari pembahasan ini adalah;
a. Mengetahui tingkat minat baca anak – anak usia dini
b. Mengetahui cara meningkatkan literasi pada anak – anak usia dini.
1.4 MANFAAT
a. Memberikan pengetahuan baru kepada penulis dan pembaca
b. Membuat penulis belajar untuk bisa memecahkan masalah
c. Membuat penulis dan pembaca memahami pentingnya literasi sejak dini
1.5 METODE
Kualitatif dengan teknik kajian pustaka
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
1. Literasi
Literasi adalah istilah umum yang merujuk kepada seperangkat kemampuan dan keterampilan individu dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung, dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian tertentu yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga, literasi tidak bisa dilepaskan dari kemampuan berbahasa.
Dalam bahasa latin , istilah literasi disebut sebagai literatus, artinya adalah orang yang belajar. Selanjutnya, National Institute for Literacy menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan literasi adalah kemampuan seseorang untuk membaca, menulis, berbicara, menghitung, dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian yang diperlukan dalam pekerjaan, keluarga, dan masyarakat. Education Development Center (EDC) juga turut menjabarkan pengertian dari literasi, yakni kemampuan individu menggunakan potensi yang dimilikinya, dan tidak sebatas kemampuan baca tulis saja. UNESCO juga menjelaskan bahwa literasi adalah seperangkat keterampilan yang nyata, khususnya keterampilan kognitif dalam membaca dan menulis yang terlepas dari konteks di mana keterampilan yang dimaksud diperoleh, dari siapa keterampilan tersebut diperoleh dan bagaimana cara memperolehnya.
Tingkat literasi di Indonesia masih sangat rendah. Indonesia menempati ranking ke 62 dari 70 negara, atau berada di 10 negara terbawah yang memiliki tingkat literasi rendah. Hal ini berdasarkan survey yang dilakukan Program for International Student Assessment (PISA), yang di rilis Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) pada 2019.
2. Anak Usia Dini
Anak usia dini menurut Nasional Assosiation in Education for Young Children (NAEYC) adalah anak yang berada pada rentang usia lahir sampai usia 8 tahun (Wikipedia, 2007). Anak usia dini memiliki potensi genetik dan siap untuk dikembangkan melalui pemberian berbagai rangsangan. Sehingga pembentukan perkembangan selanjutnya dari seorang anak sangat ditentukan pada masa-masa awal perkembangan anak.
Anak usia dini harus mulai diajarkan bagaimana cara literasi. Dengan literasi anak akan memperluas kosakata dan pengetahuannya tentang dunia sekitarnya. Namun sangat disayangkan banyak sekali anak – anak dizaman ini yang kekurangan literasi dikarenakan perkembangan zaman sekarang ini apalagi teknologinya yang membuat anak anak malas untuk memulai belajar literasi.
2.2 Literasi Sejak Dini
Di era yang semakin maju dan berkembang, canggihnya teknologi yang dapat memberikan dampak negative bagi perkembangan anak. Teknologi modern telah menciptakan beberapa peralatan yang canggih, seperti HP, Video Game, dan sebagainya, sehingga membuat banyak anak malas untuk belajar karna lebih suka bermain game dari pada membaca buku. Penting bagi orang tua untuk menyadarkan anaknya agar lebih rajin membaca daripada bermain game. Kegemaran literasi dalam keterampilan membaca bergantung pada kebiasaan sejak dini, sehingga akan terbawa sampai dewasa.
literasi bisa diterapkan pada anak sedini mungkin. Literasi menumbuhkan minat baca kepada anak anak yang dimana mereka akan terbiasa dan akan terbawa hingga mereka dewasa. Mayoritas para orang tua berfikir bahwa pendidikan seorang anak dimulai ketika masuk sekolah, yaitu mulai mereka masuk play gruopmaupun taman kanak – kanak. Namun sebenarnya saat bayi lahir, otak mereka sudah berfungsi penuh dan siap menyerap semua informasi yang didapatkan.
Cara meningkatkan literasi anak usia dini yaitu dengan membiasakan membaca dalam kesehariannya. Orang tua harus bisa memberi waktu untuk membaca cerita legenda, dongeng karya sastra, atau bahkan mulai mengajarkan cara membaca kepada anak. Jika anak sudah mulai bisa membaca cerita sendiri maka orang tua hanya perlu menemani saja.
Dengan cara membacakan atau mengajarkan anak membaca akan meningkatkan kebiasaan atau minat membaca. Pada saat anak mendengarkan cerita, mereka pasti akan menambah kosa kata dan pengetahuan.tidak untuk pengetahuan saja melainkan untuk kelanjutan masa depan bangsa ini, belum lagi dihadapkan dengan kondisi pasif yaitu kurangnya gairah kemampuan anak untuk mencari, menggali, mengolah informasi yang telah didapatkan.
Orang tua sebagai guru pertama bagi anak harus kreatif dalam memilih metode yang tepat untuk menumbuhkan minat literasi anak usia dini. Kebiasaan literasi pada anak akan terwujud apabila adanya bimbingan dari orang tua maupun pendidikan disekolah sehingga dapat berjalan dengan efektif dan menyenangkan bagi anak.
BAB 3
PENUTUP
Kesimpulan
Proses literasi pada anak sebenarnya tidak hanya sekedar menulis saja, akan tetapi meliputi segala hal baik itu menyimak berbicara atau membaca. Literasi harus dikembangkan sejak anak usia dini melalui cerita, baik itu legenda atau dongeng karya sastra yang bersifat kreatif imajinatif yang memiliki daya tarik bagi anak usia dini.
Tokoh orang tua memiliki peran yang sangat besar dalam pelaksanaan pembiasaan literasi pada anak. Semakin besar kesadaran dari orang tua akan arti literasi maka akan semakin besar peluang bagi anak untuk menambah pengalaman dan pengetahuan baru yang didapatkan oleh anak usia dini.
DAFTAR PUSTAKA
http://journal.umpo.ac.id/index.php/al-asasiyya/article/view/1332/845
https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/perkembangan-literasi-anak
https://id.wikipedia.org/wiki/Literasi#:~:text=Literasi%20adalah%20istilah%20umum%20yang%20merujuk%20kepada%20seperangkat,Sehingga%2C%20literasi%20tidak%20bisa%20dilepaskan%20dari%20kemampuan%20berbahasa
Komentar
Posting Komentar