PKM-AI (Elia Winengsih - Mela Nurul Badriyah - Alifia Farah Helmia) MBKM
PENGABDIAN PADA MASYARAKAT SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN JIWA
NASIONALISME DI TENGAH MELUASNYA FENOMENA KOREAN WAVE
DI SDN 2 PATUANAN
Elia Winengsih1,
Mela Nurul Badriyah2, Alifia Farah Helmia3
Program Studi
Pendidikan Kewarganegaraan Universitas Pendidikan Indonesia Jl. Dr. Setiabudhi
No. 229 Bandung 40154. Jawa Barat
Program Studi
Pendidikan Kelautan dan Perikanan Kampus Daerah Universitas Pendikan Indonesia
Serang Jl. Ciracas No.38, Serang, Kec. Serang, Kota Serang,
Banten 42116
ABSTRAK
Dengan adanya kemajuan zaman yang semakin
canggih memberikan dampak yang luar biasa terhadap peserta didik di SDN 2
Patuanan. Sangat memprihatinkan bangsa Indonesia lebih mengenal dan mengetahui
kebudayaan luar seperti k-pop atau Korean Wave dibandingkan kebudayaan
negara Indonesia. Maka, penting sekali untuk diberiakannya penenaman karakter
pada peserta didik terutama di SDN 2 Patuanan yang mana mereka akan menjadi
generasi penerus bangsa Indonesia ke depannya. Salah satu upaya yang harus
dilakukan yaitu melalui mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di sekolah
agar menumbuhkan sikap nasionalisme dan patriotisme dalam diri peserta didik
untuk menjadi warga negara yang goog and
smart citizenship.
Kata-kata kunci: Korean Wave, Pendidikan karakter, Nasionalisme dan Patriotisme
ABSTRACT
With the
advancement of an increasingly sophisticated era, it has a tremendous impact on
students at SDN 2 Patuanan. It is very worrying that the Indonesian people know
and know foreign cultures such as k-pop or the Korean Wave more than the
culture of the Indonesian state. So, it is very important to give character
education to students, especially at SDN 2 Patuanan where they will become the
next generation of the Indonesian nation in the future. One of the efforts that
must be done is through the subject of Citizenship Education in schools in
order to foster an attitude of nationalism and patriotism in students to become
good citizens and smart citizenship.
Keywords: Korean Wave, Character Education, Nationalism and Patriotism
PENDAHULUAN
Seiring berkembangnya zaman, teknologi informasi pun semakin meningkat di era modern ini. Melalui media massa, manusia akan dengan mudah dan cepat menerima informasi terkini. Hal tersebut dapat memungkinkan munculnya budaya-budaya yang disukai oleh banyak orang atau bisa disebut sebagai budaya populer. Budaya populer bisa dikatakan sebagai budaya atau karya yang diciptakan untuk menyenangkan orang. Salah satu contoh budaya populer yang telah berhasil mendapatkan perhatian dunia adalah budaya populer Korea Selatan. budaya pop Korea yang paling berkembang dan memiliki penggemar yang begitu banyak adalah musik dan dramanya. Perindustrian musik Korea sangat berkembang pesat di dunia. Boyband dan girlband menjadi sesuatu yang sangat komersil bagi industri dunia hiburan Korea. Mayoritas dunia industri musik Korea didominasi oleh boyband dan girlband. Begitu pun dengan drama Korea yang semakin melebarkan sayapnya dan mampu bersaing dengan tayangan hiburan dunia lainnya.
Fenomena
berkembangnya Korean Wave pada akhirnya menimbulkan pula fenomena
fanatisme terhadap Korean Wave itu sendiri. Penggemar Korean Wave
mayoritas adalah remaja termasuk kalangan Generasi Z. Fenomena Korean Wave
yang menimbulkan penggemar fanatik secara tidak langsung juga membentuk sebuah
gaya hidup penggemar itu sendiri. Dalam fenomena ini, para penggemar Korean
Wave mengonsumsi sebuah produk budaya. Refleksi dari interpretasi penggemar
tersebut terhadap materi yang dimanfaatkan akan menciptakan gaya hidup. Gaya
hidup yang terbentuk akan memberikan identitas tertentu bagi diri mereka.
Dengan kata lain, pemilihan konsumsi produk budaya akan termanifestasi ke dalam
gaya hidup.
Dengan
masuknya Korean wave tersebut dapat mengikis sikap nasionalisme yang
dimiliki para remaja. Remaja sekarang lebih senang menonton drama-drama Korea,
selain itu juga musik-musik K-Pop yang merupakan jenis musik yang ada di Korea
pun lebih dipilih oleh mereka dibandingkan dengan musik-musik buatan dalam
negeri. Hal ini dapat terlihat dari antusias para remaja untuk menonton konser
musik idola mereka, walaupun harus mengeluarkan uang yang tidak sedikit.
Nilai-nilai
nasionalisme yang semakin luntur dan kurangnya penghormatan terhadap Pancasila
hal ini terjadi salah satunya karena adanya perkembangan zaman serta peradaban
yang muncul justru menghilangkan karakter keindonesiaan. Peradaban yang sedang
berkembang saat ini mengedepankan peradaban barat yang sama sekali tidak
memiliki latar belakang sejarah dengan Indonesia (Bambang Ariyanto, S.H., M.H.)
salah satunya diakibatkan oleh fenomena Korean Wave. Fenomena tersebut
dapat merusak karakter bangsa secara perlahan dan dapat menghilangkan rasa
nasionalisme peserta didik. Hal ini sejalan dengan situasi dan kondisi yang
terjadi di SDN 2 Patuanan yang mana siswanya lebih menyukai dan menggandrungi
K-Pop, K-Drama dan produk luar negeri atau produk import dibandingkan dengan produk
lokal yang dihasilkan oleh masyarakat Indonesia. Tentunya ini menjadi masalah
yang cukup serius dan vital bagi Indonesia. Hal ini disebabkan dari maraknya
fenomena Korean Wave dapat berpengaruh terhadap rasa nasionalisme warga
negara Indonesia seperti menurunnya rasa cinta terhadap tanah air Indonesia,
menurunnya rasa persatuan dan kesatuan, lebih bangga memakai produk luar negeri
dibandingkan produk Indonesia, bahkan peserta didik di SDN 2 Patuanan lebih
paham dan hafal mengenai negara Korea daripada negara Indonesia. Jika masalah
tersebut tetap dibiarkan, dianggap menjadi hal yang tidak penting dan biasa
saja maka generasi muda bangsa Indonesia akan mengalami masalah yang sangat
besar yaitu menurunnya karakter hingga mengilangnya jiwa nasionalisme bangsa
Indonesia.
Dalam
upaya mencerdaskan bangsa ditunjang dengan nilai-nilai yang berlandaskan
pancasila agar menuai hasil yang diharapkan. UU no. 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat
2 menyebutkan bahwasannya makna dari pendidikan nasional yang berbunyi
“Pendidikan Nasional adalah pendidikan yang berlandaskan pancasila dan
Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada
nilai- nilai agama, kebudayaan nasional indonesia dan tanggap terhadap tuntutan
perubahan zaman”. Sujana, I. W. C. (2019) menyebutkan bahwasannya pendidikan
terutama di negara Indonesia perannya sangatlah penting dalam membangun
masyarakat. Dengan adanya pendidikan, masyarakat dapat berkembang dan berjalan
secara berkelanjutan.
Program
PKn Mengajar dalam Pengabdian Pada Masyarakat memiliki tujuan yaitu to be
good and smart citizenship, diharapkan mampu mengatasi krisis yang melanda peserta
didik pada saat ini, melalui program tersebut agar dapat mendidik dan
mengarahkan peserta didik untuk tetap menjaga sikap nasionalisme di tengah
budaya asing yang masuk ke Indonesia yaitu Korean wave. Selain itu,
dengan adanya Korean wave yang sedang populer dikalangan peserta didik
saat ini, diharapkan tidak melupakan budaya negara sendiri dan bangga terhadap
budaya yang dimiliki. Sikap nasionalisme terhadap negara juga diharapkan tidak
tergantikan dengan negara lain, agar sikap cinta tanah air masih ada pada diri
para peserta didik. Oleh karena itu, Korean wave harus disikapi dengan
bijak dan pintar di dalam memilihnya, sehingga cocok dengan jati diri bangsa
Indonesia.
METODE PELAKSANAAN
1. Waktu
dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 12 Maret
2022. adapun tempat pelaksanaannya di SDN 2 patuanan yang beralamat di Desa
Patuanan Kecamatan Leuwimunding, Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa barat.
2. Tahap
Pelaksanaan
1) Meminta
izin terlebih dahulu kepada wali kelas 6 dengan menghubungi melalui smartphone
2) Meminta
izin kepada kepala sekolah secara resmi dengan menyertakan surat pengantar dari
himpunan
3) Mengamati
dan bertanya kepada wali kelas mengenai pelaksanaan belajar dan kondisi siswa
kelas 6
4) Membuat
media pembelajaran berupa salindia mengenai "Implementasi Nilai-nilai
Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari" agar mempermudah kami dalam
menyampaikan materi sekaligus mempermudah siswa dalam memahami materi yang
disampaikan
5) Menentukan
model dan strategi pembelajaran yang tepat sesuai dengan situasi dan kondisi
siswa
3. Metode
Pelaksanaan
Dalam melaksanakan pengabdian ini kami menggunakan
metode ceramah dan metode tanya jawab. Adapun materi yang kami sampaikan yaitu
diawali dengan metode ceramah yang dilanjutkan dengan metode tanya jawab
sehingga terjadi komunikasi secara aktif dengan peserta didik.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam mewujudkan Pancasila sebagai falsafah bangsa
Indonesia yang merupakan cita-cita kehidupan bangsa Indonesia ini tidak
mengalami proses yang mudah. Seperti halnya di Desa Patuanan terutama di SDN 2
patuanan kelas 6 terdapat banyak peserta didik mengalami penurunan terhadap
semangat persatuan bangsa Indonesia salah satu alasannya karena adanya
kebudayaan dari negara luar yang telah mempengaruhi peserta didik. Sebagai
contoh, peserta didik lebih mengenal mengenai kebudayaan luar dibandingkan
kebudayaan dari bangsa Indonesia sendiri. Salah satu faktor yang mendukung
mengapa peserta didik dapat terpengaruhi
oleh adanya kemajuan zaman seperti adanya media sosial yang menjadikan peserta
didik lebih menyukai kebudayaan k-pop
dibandingkan kebudayaan asli dari bangsa Indonesia ini sendiri. Itulah sebabnya,
sangat diperlukan upaya nyata dari bangsa Indonesia salah satunya melalui mata
pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang akan memberikan pendidikan karakter
kepada peserta didik di sekolah agar lebih mencintai tanah air atau memiliki
rasa nasionalisme dan patriotisme terhadap bangsa Indonesia.
Di lingkungan masyarakat pun,
peserta didik harus diberikan pemahaman mengenai pentingnya memiliki sikap
nasionalisme dan patriotisme yaitu salah satunya dengan diberikannya
sosialisasi serta pembiasaan pada peserta didik, dengan tujuan agar tidak
melupakan kebudayaan bangsa Indonesia. Nilai
nasionalisme dan nilai patriotisme meripakan sebuah tekad, sikap, dan tindakan
warga negara yang teratur, menyeluruh, terpadu, dan berlanjut yang dilandasi
oleh kecintaan pada tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara Indonesia
serta keyakinan akan kesaktian pancasila sebagai ideologi negara dan kerelaan
untuk berkorban guna meniadakan setiap ancaman, baik dari luar negeri maupun dari
dalam negeri yang membahayakan kemerdekaan dan kedaulatan negara, kesatuan dan
persatuan bangsa, dan keutuhan wilayah negara Indonesia serta nilai-nilai
Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945.
Peserta didik sebagai generasi penerus bangsa yang suatu saat nanti akan diberi amanat serta harus mampu mengemban ammanat tersebt dengan baik, untuk mengemban tugas menjalankan dan memimpin bangsa Indonesia kelak yang diharapkan tetap memiliki dan mengembangkan potensi dirinya sebagai generasi yang mempunyai keinginan, cita-cita yang mengarah kemasa depan, dan sebagai generasi yang dinamis, inovatif untuk kepentingan bangsa yang pada akhirnya akan menjadi seseorang yang mempunyai jiwa dan semangat nasionalisme yang tinggi. Sehingga, apabila dilihat dari fenomena nyata yang terjadi di SDN 2 Patuanan yang lebih menggandrungi dan menyenangi kebudayaan korean wave dibandingkan kebudayaan bangsa Indonesia maka mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan berperan penting untuk mengarahkan dan memberikan penidikan karakter bagi peserta didik agar lebih mencintai kebudayaan bangsa sendiri sesuai dengan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia serta agar terciptanya warga negara good and smart citizenship.
KESIMPULAN
Dengan demikian, dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan adanya kemajuan zaman yang semakin canggih membuat banyak sekali perubahan yang berdampak pada kehidupan bangsa Indonesia. Salah satu produk dari kemjuan teknologi adalah adanya media sosial yang memberika informasi dari berbagai penjuru negara, sehingga kebudayaan luar akan sangat mudah masuk ke negara Indonesia. Itu sebabnya, bangsa Indonesia harus pandai-pandai dalam menggunakan kemajuan teknologi jangan sampai bangsa Indonesia tergerus oleh arus kemajuan teknologi seperti yang terjadi di SDN 2 Patuanan kelas 6, di mana peserta didiknya lebih mengenal dan mengetahui kedbudayaan luar seperti k-pop dibandingkan kebudayaan Indonesia yang sesuai dengan jati diri bangsa Indonesia. Itulah sebabnya, diperlukan upaya nyata dari semua pihak agar lebih memiliki sikap nasionalisme dan patriotism salah satunya melalui mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang memberikan pendidikan karakter dan penanaman sikap nasionalisme dan patriotisme pada peserta didik.
UCAPAN TERIMA KASIH
Dengan
terlaksananya pengabdian ini, penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada
segenap pihak khusunya dosen pembimbing dalam PKM-AI yakni Ibu Dr. Hj. Isah
Cahyani, M.Pd., yang telah memberikan doa, dorongan, masukan dan bantuan baik
dari segi materil maupun moril sehingga penulis dapat menyusun PKM-AI ini
dengan lancar dan tepat waktu. Semoga dapat menjadi ladang pahala di akhirat
kelak.
KONTRIBUSI
PENULIS
Dalam
upaya pelaksanaan program dan juga penyusunan naskah Artikel Ilmiah tak lepas
dari peran para penulis serta dosen pembimbing hingga naskah ini dapat
terselesaikan. Adapun kontribusi secara singkat dari penulis satu yaitu menyusun
pembagian fokus dalam penyusunan naskah sehingga penyusunan terarah sesuai
dengan pedoman. Penulis dua, menyumbangsih peran pentingnya dalam pembuatan
judul yang kami ambil ini penting karena dari judul kami dapat menyusun
variabel yang tepat. Penulis tiga, meninjau kembali terkait kata yang salah agar
naskah yang kami sajikan dapat meminimalisir kesalahpahaman. Lalu, terakhir
peranan dosen pendamping yaitu mengarahkan dan mendampingi saat pembuatan
naskah serta perbaikan naskah.
DAFTAR PUSTAKA
AmAmaliantami
Putri, K., Hadi Purnomo, M., & Wave dalam Fanatisme dan Konstruksi Gaya
Hidup Generasi, K. Z. (2019). Korean Wave dalam Fanatisme dan Konstruksi Gaya
Hidup Generasi Z. NUSA, 14(1).
I.WI.W.C.
Sujana. (2019). Fungsi Dan Tujuan Pendidikan Indonesia. Jurnal Pendidikan
Dasar, 4(1), 29.
PutPutri,
I. P., Dhiba, F., Liany, P., & Nuraeni, D. R. (2019). K-Drama dan
Penyebaran Korean Wave di Indonesia. ProTVF, 3(1), 68–80.
Komentar
Posting Komentar