Dzhaky Farid Permana | 2104228

 PENGARUH KOMPETENSI BAHASA INDONESIA PADA KUALITAS PENDIDIK


Makalah


disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Menulis yang dibimbing

oleh Dr. Isah Cahyani, M.Pd.



Disusun oleh

Dzhaky Farid Permana

NIM 2104228


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2022 


KATA PENGANTAR


Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt. karena atas rahmat dan karunia-Nya makalah yang berjudul “PENGARUH KEMAMPUAN BAHASA INDONESIA DALAM DUNIA KERJA” ini bisa disusun. Serta tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut membantu memberikan sumbangan baik berupa materi maupun pikiran, sehingga makalah ini bisa disusun dan diselesaikan oleh penulis.

Penulis sangat berharap makalah ini dapat membantu serta menambah pengetahuan pembaca terkait topic yang dibahas dalam makalah ini. Bahkan penulis berharap lebih jauh lagi pembaca dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Penulis merasa bahwa masih banyak terdapat banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca demi penyusunan makalah yang lebih baik lagi.






Bandung, 27 Maret 2022



Penulis,

Dzhaky Farid Permana



 DAFTAR ISI 


KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 1

B. Rumusan Masalah 1

C. Tujuan 2

D. Manfaat 2

BAB II LANDASAN TEORI 3

A. Kompetensi 3

B. Kompetensi Bahasa Indonesia 3

BAB III METODE 6

BAB IV PEMBAHASAN 7

BAB V PENUTUP 9

A. Kesimpulan 9

B. Saran 9

DAFTAR PUSTAKA  10 

 

BAB I

PENDAHULUAN


A. Latar Belakang

Kompetensi  bahasa  penting dimiliki mahasiswa keguruan yang kelak akan  menjadi  calon  guru,  karena  pada saat sudah menjadi  seorang guru, dalam mengajar  harus  memiliki  kemampuan dalam berkomunikasi yang baik. Apabila seorang calon guru memiliki komunikasi yang  baik,  maka  calon  guru  tersebut memiliki penguasaan struktur bahasa dan tata bahasa yang baik pula (Indrianti, 2012).

Setiap orang sudah mengenal bahasa sejak lahir, akan tetapi tidak semua orang mampu menggunakan bahasa dengan baik dan benar. Mereka beranggapan untuk tidak perlu lagi mempelajari bahasa Indonesia karena kita adalah orang Indonesia yang sudah terbiasa untuk menggunakan bahasa Indonesia. Jika berbahasa Indonesia pada aktivitas di pasar dan tempat umum lainnya tentu tidak terlalu terikat untuk berkomunikasi dengan bahasa Indonesia yang baik. Namun saat ingin berkomunikasi dalam lingkungan pendidikan tentu harus menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai kaidah-kaidah yang berlaku.

Hal ini ditujukan untuk tetap menjaga citra bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Saat seorang pendidik menyampaikan materi dengan kompetensi bahasa Indonesia yang baik tentu akan jauh lebih baik penyampaiannya dibanding dengan pendidik yang tidak memiliki kompetensi bahasa Indonesia yang baik. Maka seorang pendidik dituntut untuk bisa berkomunikasi dengan bahasa Indonesia sesuai dengan kaidah juga mempertajam kompetensinya dalam berbahasa Indonesia agar kelak saat pembelajaran berlangsung, materi yang diberikan oleh pendidik dapat diterima dan dipahami dengan sangat baik oleh peserta didik.

B. Rumusan Masalah

Bagaimana pengaruh kompetensi bahasa Indonesia pada kualitas pendidik?


 

C. Tujuan

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh memiliki kompetensi bahasa Indonesia yang baik dalam proses pembelajaran bagi pendidik.

D. Manfaat

Manfaat Teoritis

Dapat mengetahui pengaruh memiliki kompetensi bahasa Indonesia yang baik dalam proses pembelajaran bagi pendidik.


Manfaat Praktis

Dapat dijadikan acuan dan dasar bagi para pendidik dan calon pendidik agar bisa memiliki kompetensi bahasa Indonesia yang baik demi keberlangsungan proses pembelajaran yang lebih baik.


 

BAB II

LANDASAN TEORI


A. Kompetensi

1. Pengertian Kompetensi

Kompentesi adalah suatu keterampilan, pengetahuan, sikap dasar, dan nilai yang terdapat dalam diri seseorang yang tercermin dari kemampuan berpikir dan bertindak secara konsisten. Dengan kata lain, kompetensi tidak hanya tentang pengetahuan atau kemampuan seseorang, namun kemauan melakukan apa yang diketahui sehingga menghasilkan manfaat.

Menurut Emron, Yohny, Imas (2017,P.140) kompetensi adalah kemampuan individu untuk melaksanaka suatu pekerjaan dengan benar dan memiliki keunggulan yang didasarkan pada hal-hal yang menyangkut pengetahuan, keahlian dan sikap. 

B. Kompetensi Bahasa Indonesia

Kompetensi bahasa Indonesia yaitu sebagai berikut :

1. Menyimak

Menyimak adalah kemampuan memahami yang bersifat reseptif. Ada dua jenis situasi menyimak, yaitu situasi interaktif (langsung) dan non-interaktif (tidak langsung).

Seorang pendidik tentu harus bisa menyimak dengan baik pada seituasi apapun agar saat setelah menyimak apa-apa yang disampaikan peserta didik, pendidik mampu memberikan umpan balik yang baik dan sesuai.

2. Berbicara

Seorang pendidik harus mampu berbicara dengan baik sembari memperhatikan faktor-faktor yang dapat mendukung dan menunjang dalam berbicara, baik itu faktor kebahasaan yang meliputi :

a) Ketepatan ucapan

b) Penempatan tekanan, nada dan durasi yang sesuai

c) Pilihan diksi

d) Ketepatan sasaran

Ada pula faktor non-kebahasaan yang meliputi :

a) Sikap pembicara

b) Gerak-gerik dan mimic yang tepat

c) Penguasaan topik

d) Kejelasan suara

e) Kelancaran

Hal-hal diatas akan sangat membantu pendidik dalam menyampaikan materi kepada peserta didik agar lebih baik juga berkualitas, sehingga peserta didik juga mampu memahami dengan baik pula.

3. Membaca

Keterampilan membaca tergolong keterampilan yang bersifat aktif-reseptif. Keterampilan membaca juga kualitas bacaan pendidik akan sangat membantu dalam keberlangsungan proses pembelajaran. 

Kegiatan membaca bagi pendidik tentu bukan lagi hanya sebatas mengucapkan symbol-simbol bunyi yang terletak pada bacaan, jauh dari itu kegiatan membaca yang seharusnya dilakukan pendidik ialah membaca lanjutan yang mana pendidik harus bisa mendapatkan dan memetik isi maupun makna dari apa yang dibaca.

Seorang pendidik dengan kemampuan membaca yang baiik tentu kedepannya juga akan menghasilkan bahan ajar yang baik bagi para peserta didik. Sehingga  dengan begitu kualitas dari bahan ajar untuk peserta didik akan berbeda daripada pendidik yang tidak memiliki kompetensi membaca yang baik. 

4. Menulis

Aktivitas menulis bukan hanya sekedar menyalin kata dan kalimat melainkan menuangkan ide, gagasan dan pikiran dalam suatu struktur tulisan yang teratur, logis dan sistematis,  

Pendidik  dengan kompetensi menulis yang baik tentu akan bisa dan terbiasa untuk menghasilkan tulisan-tulisan berkualitas hasil gagasan dan ide sendiri yang struktur tulisannya sesuai dengan ketentuan yang ada. Dengan begitu pendidik dapat menjadi teladan bagi peserta didik untuk bisa menghasilkan tulisan sendiri yang baik dan sesuai dengan ketentuan juga tidak memuat tulisan orang lain dalam tulisannya.


BAB III

METODE


Metode yang penulis gunakan adalah metode kuantitatif dengan teknik angket atau kuesioner melalui google form.  Kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan cara peneliti memberikan daftar pertanyaan atau pernyataan yang tertulis untuk dijawab oleh responden. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pembagian kuesioner secara langsung (Sugiyono, 2014:230).

Daftar pertanyaan dibuat secara terstruktur dan merujuk pada pemahaman serta pandangan para responder terhadap pengaruh Kompetensi Bahasa Indonesia Pada Kualitas Pendidik. 


BAB IV

PEMBAHASAN


Dari penyebaran kuesioner melalui google form terdapat 40 responden yang merupakan peserta didik aktif didapatkan hasil sebagai berikut :

95,2% menyatakan mengetahui mengenai apa yang dimaksud dengan kompetensi bahasa Indonesia;

100% menyatakan bahwa pendidik yang memiliki keterampilan berbicara yang baik dapat membantu keberlangsungan pembelajaran;

100% menyatakan bahwa pendidik yang memiliki keterampilan menyimak yang baik dapat membantu keberlangsungan pembelajaran;

85,7% menyatakan bahwa pendidik yang memiliki keterampilan menulis yang baik dapat membantu keberlangsungan pembelajaran;

95,2% menyatakan bahwa pendidik yang memiliki keterampilan membaca yang baik dapat membantu keberlangsungan pembelajaran;

100% menyatakan bahwa pendidik yang memiliki kompetensi bahasa Indonesia dapat lebih baik dalam menyampaikan pembelajaran.

Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa para peserta didik menyadari bahwa kompetensi bahasa Indonesia sangat penting untuk dimiliki oleh seorang pendidik. Sebab ketrampilan-keterampilan yang terdapat pada kompetensi bahasa Indonesia itu akan sangat membantu pada proses pembelajaran yang dilakukan. 

Dari persentase data kuantitatif diatas, kebanyakan peserta didik juga merasa sangat terbantu saat pendidik menyampaikan pembelajaran dengan keterampilan berbicara yang baik, keterampilan menyimak yang baik, keterampilan menulis yang baik serta keterampilan membaca yang baik.

Yang pada akhirnya disimpulkan bahwa disamping komptensi-kompetensi lain yang harus dimiliki seorang pendidik, pendidik dengan kompetensi bahasa Indonesia yang baik dapat menyajikan dan menyampaikan pembelajaran dengan lebih baik dan berkualitas daripada pendidik yang tidak memiliki kompetensi bahasa Indonesia. Anggapan terkait orang Indonesia tidak perlu belajar bahasa Indonesia itu harus dihapuskan pada pemikiran pendidik bahkan sepatutnya tidak pernah ada pemikiran seperti itu dalam benak pendidik.

Pendidik tentu seharusnya bisa lebih memahami bahwa pada faktanya kompetensi bahasa Indonesia akan sangat membantu dan memudahkan mereka dalam proses pembelajaran. Sehingga peserta didik yang mereka bimbing mendapatkan penyampaian pembelajaran yang lebih baik dan berkualitas. Karena status sebagai pendidik saja tidak cukup untuk membimbing peserta didik, kualitas sebenarnya dari seorang pendidik lah yang akan membuahkan hasil dan menciptakan generasi pelajar yang berkualitas. 


BAB V

PENUTUP


A. Kesimpulan

Berdasarkan dari jawaban para responden, dapat disimpulkan bahwa peserta didik mengetahui tentang kompetensi bahasa Indonesia dan peserta didik memiliki pandangan bahwa pendidik yang memiliki kompetensi bahasa Indonesia yang baik dapat lebih membantu peserta didik untuk mengikuti pembelajaran yang diikuti.

B. Saran 

BAB VI

DAFTAR PUSTAKA

Widya Sendy Alfons, S.Pd. (2020). Esensi Penguasaan Bahasa Indonesia Bagi Guru Sekolah Dasar.

https://kantorbahasamaluku.kemdikbud.go.id/2020/04/esensi-penguasaan-bahasa-indonesia-bagi-guru-sekolah-dasar/ 

Analisi Hubugan Kompetensi Bahasa Indonesia Terhadap Kompetensi Pedagogik Mahasisa Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

http://e-journal.unipma.ac.id/index.php/PE/issue/view/256 

Dr. Yeti Mulyati, M.Pd. (2014). Hakikat Keterampilan Berbahasa

http://www.pustaka.ut.ac.id/lib/wp-content/uploads/pdfmk/PDGK4101-M1.pdf http://repo.darmajaya.ac.id/535/3/BAB%20II.pdf 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

PKM RSH - PENGARUH PENGGUNAAN TELEPON GENGGAM TERHADAP PRESTASI BELAJAR DI KALANGAN REMAJA

Proposal PKM RSH- TEMAN BACAMU SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN MINAT LITERASI CALON GURU DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

PENGARUH LITERASI TERHADAP MINAT BACA SISWA DI SMPIT ANNUR DAN SMA AL MUSLIM KABUPATEN BEKASI