Devi Kusumaningrum Octavia Pertiwi_2105809
MAKALAH
“Pentingnya Mengetahui Ragam
Tulisan Bahasa Indonesia di Era Digital”
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah menulis yang
dibimbing oleh Ibu Dr. Isah Cahyani, M.Pd.
Disusun oleh :
Devi Kusumaningrum O.P
NIM : 2105809
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra
Universitas Pendidikan Indonesia
2022
DAFTAR ISI
2.1 Pengertian Bahasa dan keterampilan menulis
2.2 Ragam Bahasa dan Pengaruh Bahasa
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat
Allah Swt. yang sudah melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah- Nya sehingga
saya bisa menyusun tugas mata kuliah menulis dengan baik. Semoga makalah ini
dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi
pembaca dalam pemahaman ragam tulisan bahasa Indonesia. Harapan saya semoga
makalah ini dapat membantu menambah
pengetahuan bagi para pembaca, saran dan kritik
senantiasa diharapkan demi perbaikan karya penulis. sehingga saya dapat
memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah menulis dengan dosen Ibu
Dr. Isah Cahyani. M.Pd. Saya harap dengan adanya makalah ini dapat membuat
orang lain sadar akna pentingnya ragam tulisan Bahasa Indonesia di era digital
saat ini.
Bandung,
23 Maret 2022
Penulis
Devi
Kusumaningrum
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
belakang
Bahasa Indonesia
merupakan alat pemersatu bangsa yang digunakan sebagai komunikasi sehari-hari.
Di mana Indonesia merupakan bangsa yang beragam suku, budaya, dan bahasa.
Sehingga bahasa Indonesia begitu berarti bagi negara. Bahasa Indonesia sudah
dipakai oleh masyarakat Indonesia sejak dahulu seblum belanda menjajah Indonesia,
mnamun tidak semua orang menggunakna tata cara atau aturan-aturan yang benar.
Salah satunya yaitu penggunaan bahasa Indonesia yang tidak sesuai dengan Ejaan
maupun Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh karena itu pengetahuan tentang ragam
bahasa cukup penting untuk mempelajari bahasa INdonesia secara menyeluruh agar
dapat digunakan dengan baik dan benar sehingga identitas dalam bangsa Indonesia
tidak akan hilang.
Pada era digital, dengan adanya teknologi
informasi dan tren-tren bahasa yang berkembang di dalam maupun di luar negeri
dapat langsung menjadi bahasa sehari-hari masyarakat. Maka dari itu ragam
bahasa Indonesia perlu adanya peningkatan sejalan dengan perkembangan ilmu
penegtahuan dan teknologi. Jika melihat kenyataan, bahasa Indonesia belum
difungsikan secara baik dan benar. Banyak para penutur yang masih menyelipkan
setumpuk istilah asing. Sehingga ragam tulisan bahasa Indonesia akan mudah
dilupakan.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Apa peran ragam bahasa Indonesia di era
digital
2.
Bagaimana cara mengatasi ragam bahasa
Indonesia dalam era digital
1.3 Tujuan
1.
Untuk mengetahui peran ragam bahasa
Indonesia di era digital
2.
Untuk mengatahui cara mengatasi ragam
bahasa Indonesia dalam era digital
1.4 Manfaat
1. Manfaat Teoretis
Secara teoretis tulisan ini bermanfaat sebagai
sumber informasi mengenai berbagai macam ragam bahasa yang muncul di era
digital. Di samping itu, kita juga dapat mengetahui cara menghadapi ragam
bahasa Indonesia dalam era digital seperti saat ini yang dimana saat ini Bahasa
Indonesia tidak dihiraukan.
Bab II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Bahasa dan keterampilan menulis
Bahasa
menurut Kamus Bahasa Indonesia (2008 : 119) adalah suatu sistem lambang bunyi
yang arbitrer, yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama,
berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri. Selain itu terdapat juga pendapat
mengenai bahasa menurut Wibowo (2003) juga turut mengutarakan pengertian
bahasa, menurutnya bahasa adalah suatu sarana perhubungan rohani yang amat
penting dalam hidup bersama. Bahasa adalah alat komunikasi antar anggota
masyarakt berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Tujuan
dari bahasa itu sendiir adalah menyampaikan maksud hati atau kemauan kepada
lawan bicaranya atau orang lain. Bahasa Indonesia memiliki beberapa fungsi yang
dapat dibagi menjadi fungsi umum dan fungsi khusus. Fungsi bahsa secara umum
adalah sebagai alat untuk berekspresi, berkomunikasi, dan alat untuk mengadakan
integrasi-interaktif dan adaptasi sosial. Sedangkan fungsi bahasa secara khusus
adalah untuk mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari, mewujudkan seni
(sastra), mempelajari naskah-naskah kuni, dan untuk mengeksploitasi Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi.
Arum
Putri (2015 : 3) berpendapat bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional yang
berfungsi sebagai alat komunikasi mempunyai peran sebagai penyampai informasi.
Tidak semua warga Negara Indonesia mengerti apa makna dari bahasa Indonesia
yang baik dan benar. Sesungguhnya belum tentu bahasa Indonesia yang benar itu
baik dan bahasa Indonesia yang baik itu benar. Bahasa Indonesia yang baik
adalah bahasa yang sesuai dengan situasi dan kondisi serta efektif dalam
penyampaian maksud kepada lawan bicara. Sedangkan bahasa Indonesia yang benar
adalah bahasa Indonesia yang sesuai dengan kaidah bahasa baku.
Keterampilan
menulis merupakan kemampuan yang paling sulit dan paling akhir dikuasai. Hal
tersebut sesuai dengan pernyataan Javed, Juan, dan Nazli (2013: 130) bahwa
kemampuan menulis lebih sulit dibandingkan dengan kemampuan berbahasa lainnya.
Hal ini desebabkan kemampuan menulis menghendaki penguasaan berbagai unsur
kebahasaan dan unsur di luar bahasa itu sendiri yang akan menjadi karangan.
Baik unsur bahasa maupun unsur isi haruslah terjalin sedemikian rupa sehingga menghasilkan
karangan yang runtut dan padu. Bahasa Indonesia ragam tulis digunakan baik
dalam tulisan tidak resmi maupun dalam tulisan resmi. Dalam tulisan resmi,
seperti laporan, penggunaan kalimat yang teratur dan lengkap serta penggunaan
ejaan yang cermat sangat diperlukan. Keteraturan dan kelengkapan kalimat serta
ejaan dalam sebuah tulisan dapat mengungkapkan gagasan atau pikiran yang jelas.
Kejelasan gagasan dalam sebuah tulisan akan memudahkan pembaca memahami tulisan
itu.
2.2 Ragam Bahasa dan Pengaruh Bahasa
Ragam
bahasa timbul seiring dengan timbulnya perubahan di dalam masyarakat. Perubahan
itu berupa variasi-variasi bahasa yang dipakai sesuai keperluamya. Oleh karena
banyaknya variasi, agar tidak mengurangi fungsi bahasa sebagai alat komunikasi yang
efisien, dalam bahasa timbul mekanisme untuk memilih variasi tertentu yang
cocok untuk keperluan tertentu, dalam hal ini disebut ragam standar
(Subarianto, 2000)
Menurut
Femi Oktaviani (2014 : 5) Remaja merupakan bagian dari masyarakat yang
membentuk kelompok kecil (subkultur) yang terbentuk oleh kesamaan umur.
Subkultur ini mengembangkan sistem komunikasi sendiri demi meningkatkan
efisiensi. Mereka juga membentuk budaya sendiri sesuai dengan nilai, norma, dan
cara berpikirnya. Saat ini penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar
dalam kehidupan sehari – hari sudah mulai bergeser digantikan oleh bahasa gaul.
Menurut Arum Putri (2015 : 5) penyebab banyaknya penggunaan bahasa gaul saat
ini karena kurangnya rasa cinta mereka terhadap bahasa Indonesia sebagai bahasa
nasional. Saat ini sejalan dengan perkembangan zaman semakin terlihat pengaruh
yang diberikan oleh bahasa gaul terhadap penggunaan bahasa Indonesia yang baik
dan benar dalam penggunan tatanan bahasanya. Penggunaan bahasa gaul pada
kalangan remaja membawa pengaruh yang kurang baik terhadap perkembangan bahasa
Indonesia sebagai indentitas nasional. Saat ini banyak di kalangan masyarakat
yang sudah memakai bahasa gaul dalam kehidupan sehari – hari mereka. Seolah –
olah tidak memahami bahwa bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Para
generasi muda yang diharapkan dapat memajukan bangsa dari segala aspek inilah
yang harus menjadi perbaikan bersama. Solusi yang dapat diberikan yaitu dengan
menanamkan kecintaan dalam diri mereka terhadap bangsa Indonesia terutama dalam
penggunaan bahasa Indonesia.
Arum
Putri (2015 : 5) mengemukakan pendapatnya mengenai pengaruh yang ditimbulkan
oleh bahasa gaul sebagai berikut Pertama , eksistensi keberadaan bahasa dengan
bahasa gaul. Adanya pengaruh arus perkembangan tekonologi dan komunikasi
dicerminkan pada perilaku masyarakat yang mulai meninggalkan bahasa Indonesia
yang baik dan benar. Dalam kondisi seperti ini, sangat perlu untuk memberikan
pembinaan dan pemupukan mengenai bahasa Indonesia sejak dini kepada generasi
muda agar mereka tidak ikut menggunakan bahasa gaul. Pengaruh arus globalisasi
dalam identitas bangsa tercermin pada perilaku masyarakat yang mulai
meninggalkan bahasa Indonesia. Kedua, menurunnya dejarat bahasa Indonesia.
Dalam perkembangan sejarah pertumbuhan bahasa, pertumbuhan bahasa asing
memiliki perkembangan yang lebih maju. Seperti yang ada di sekitar kita
perkembangan IPTEK saat ini dikuasai oleh bangsa – bangsa barat. Maka jika pada
produk IPTEK yang mereka hasilnya disertai dengan penggunaan bahasa asing maka
itu adalah suatu hal yang wajar. Selain itu bahasa gaul begitu mudah untuk
digunakan berkomunikasi dan hanya orang tertentu yang mengerti arti dari bahasa
gaul, maka remaja lebih memilih untuk menggunakan bahasa gaul sebagai bahasa sehari-hari.
Sehingga bahasa Indonesia semakin pudar bahkan dianggap kuno di mata remaja dan
juga menyebabkan turunnya derajat bahasa Indonesia.
2.3 Metode
Penelitian
Rendahnya
kemampuan menulis siswa juga dilontarkan oleh Tarigan (1987: 12) bahwa kualitas
hasil belajar bahasa Indonesia siswa sampai saat ini belum memuaskan. Hal
tersebut dapat dilihat di lapangan bahwa pada era digital saat ini, remaja
lebih mementingkan untuk nongkrong di caffe dibandingkan di perpustakaan. Dengan
demikian, dapat dipastikan kegiatan membaca mereka berkurang. Padahal secara
tidak langsung membaca dapat menambah pengetahuan dan repertoar kebahasaan
dalam memori siswa sehingga apabila siswa rajin membaca buku maka akan lebih
mudah dalam menuangkan ide ataupun gagasan dalam bahasa tulis yang lancar dan
tertib. Selain membaca, kemampuan menguasai bahasa terutama dalam hal menulis
dapat dilakukan dengan cara berlatih berulang-berulang.
Data
dikumpulkan dengan cara melihat hasil dari kuesioner mengenai ragam tulisan
Bahasa Indonesia pada era digital saat ini. Dalam penelitian yang telah
dilakukan terdapat 40 responden yang dimulai dari usia 16-20 tahun. Sebanyak
78,6% orang mengatakan bahwa ragam tulisan Bahasa Indonesia itu penting dan
21,4% mengatakan bahwa ragam tulisan Bahasa Indonesia sangat penting. Dapat
disimpulkan bahwa ragam tulisan Bahasa Indonesia itu penting dalam era digital
saat ini. disebutkan bahwa pada era digital saat ini masih banyak orang yang belum
begitu paham dalam PUEBI. Di Mulai dari terjadinya kesalahan ejaan, diksi,
kalimat dan paragraf. Dengan adanya digital pasti akan lebih mudah untuk
mencari suatu hal, tapi ada beberapa informasi yang membuat penulisan masih
kurang benar. Beberapa orang akan kebingungan mengenai penulisan kata yang
sebenarnya dalam PUEBI dan juga tanda baca yang selama ini masih terdapat
banyak kesalahan di lingkup remaja. Bila melihat penulisan dalam era digital di
situs web, penulisan PUEBI sudah digunakan secara benar. Namun, berbanding
terbalik jika digunakan di sosial media, banyak penggunaan ejaan yang cenderung
kurang diperhatikan.Di mana hal tersebut disebabkan oleh adanya bahasa gaul
yang terbiasa dengan tidak menggunakan PUEBI yang benar. Selain itu adapun yang beranggapan bahwa dalam era digital penulisan tentu
berperan penting dalam segala aspek yang ada. Namun nyatanya, meski penulisan
memiliki peran vital, masih banyak individu-individu yang belum menguasai
penulisan itu sendiri, baik dari segi penggunaan tanda baca, huruf kapital,
atau pun penulisan yang sesuai dengan PUEBI. Hal tersebut dapat dipengaruhi
oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan eksternal. Contoh dari faktor
internal adalah kemalasan untuk mempelajari penulisan sesuai aturan, sedangkan
contoh faktor eksternal adalah pengaruh dari apa yang dibaca oleh individu,
jika terlalu banyak membaca tulisan yang tidak sesuai dengan PUEBI, tentu itu
akan mempengaruhi tulisannya sendiri. sedangkan dalam keadaan formal, masih
banyak remaja yang belum sepenuhnya patuh terhadap kaidah penulisan yang benar,
sehingga dari hal tersebut dapat dibuktikan bahwa penulisan bagi kalnagan
remaja masih kurang untuk mengetahui PUEBI.
Dalam
kuesioner yang telah dibuat sebagai penelitian, sebanyak 64,3% bahasa gaul sangat
berpengaruh terhadap penulisan dalam bahasa Indonesia dan sebanyak 35,7%
mengatakan bahwa bahasa gaul beprengaruh terhadap penulisan bahasa Indonesia.
Ada beberapa peran dalam ragam tulisan Bahasa
Indonesia yang telah didapatkan dari hasil penelitian. Peran dalam tulisan
bahasa Indonesia yaitu dapat mengembangkan Bahasa Indonesia menjadi lebih baik
lagi. Selain itu dalam era digital saat ini, penggunaan bahasa dapat kita lihat
hanya dalam genggaman tangan melalui gawai. Artinya informasi atau penggunaan
dapat menyebar secara luas. Oleh karena itu pentingnya mencari informasi secara
bijak dan juga memanfaatkan peran digital saat ini dengan baik. Apalagi dalam
remaja saat ini, harus bisa mengetahui penulisan Bahasa Indonesia dengan baik
untuk membentuk generasai penerus bangsa yang paham akan pentingnya penulisan
bahasa Indonesia, bukan hanya menggunakan bahasa gaul sebagai acuan dalam era
digital saat ini. Peran ragam bahasa Indonesia juga sangat penting untuk meningkatkan
minat baca masyarakat. Contohnya dalam sebuah rapat, tidak mungkin kita akan
menggunakan bahasa yang tidak resmi, maka dari itu ragam penulisan bahasa
Indonesia itu sangat penting. Dengan meningkatkan minat baca, maka remaja
maupun masyarakat lainnya akan paham mana penulisan bahasa yang benar dan
salah. Listyorini (2005: 35) mengemukakan
keterampilan menulis dan penguasaan bahasa dapat diperoleh melalui berbagai
latihan dan praktik yang terus menerus. Jadi dapt dilihat bahwa perlunya
latihan dan praktik untuk belajar memahami PUEBI yang akan dikembangkan Cara mengatasi ragam tulisan Bahasa Indonesia
dalam era digital saat ini adalah dengan terus melatih diri untuk menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar. Baik di dalam media sosial maupun
kehidupan sehari-hari, dari hal tersebut kita dapat menambah pengetahuan dalam
penulisan yang benar seperti apa. Ragam bahasa Indonesia tentu
menimbulkan berbagai dampak, baik positif maupun negatif. Dari sisi positif,
hal tersebut melambangkan bahwa Indonesia merupakan negara yang kaya. Namun di
sisi lain, penggunaan ragam bahasa di tempat yang salah tentu akan menimbulkan
problema seperti ketidakmengertian orang lain yang mengakibatkan komunikasi
menjadi tidak lancar. Hal tersebut dapat dicegah apabila kita sadar dalam
posisi atau keadaan seperti apa kita harus menggunakan bahasa Indonesia, dan
kapan harus menggunakan keragaman dari bahasa Indonesia itu sendiri. selain
dari itu perlunya memiliki esensi akan pentingnya berbahsa Indonesia da juga
melestarikan bahasa Indonesia. Adanya peran masyarakt yang harus
mengingat adanya kesadaran bahwa siswa dapat melewati kompleksitas proses
pembuatan tulisan, maka mereka diharuskan untuk mengalami proses kreatif dari
awal sampai terbentuknya suatu kompetensi standar maupun kemampuan dasar dalam
menulis. Dengan mengikuti tahapan-tahapan yang semestinya dilakukan, siswa akan
belajar dan memperoleh pengalaman bagaimana proses menulis yang benar.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Bahasa
Indonesia sebagai bahasa nasional yang berfungsi sebagai alat komunikasi
mempunyai peran sebagai penyampai informasi. Pada zaman
digital seperti ini, bahasa Indonesia perlu didukung oleh generasi muda
sekarang. Jika kita tidak bisa memberikan bahasa Indonesia dengan baik, maka
bahasa Indonesia akan punah dan anak remaja saat ini lebih memilih untuk
menggunakan bahasa lain atau bahasa gaul. Misal dalam hal perkembangan bahasa
Indonesia, kadang orang tidak tahu bagaimana menggunakan bahasa yang baik dan
benar. Maka dari itu perlu adanya solusi yang dapat diberikan yaitu dengan
menanamkan kecintaan dalam diri mereka terhadap bangsa Indonesia terutama dalam
penggunaan bahasa Indonesia. Dengan melestarikan bahasa Indonesia agar bisa
memberikan dampak baik kepada generasi yang akan datang. Di mana hal tersebut disebabkan oleh adanya
bahasa gaul yang tidak menggunakan PUEBI yang benar. Selain itu adapun yang beranggapan bahwa dalam era digital penulisan tentu
berperan penting dalam segala aspek yang ada. Namun nyatanya, meski penulisan
memiliki peran vital, masih banyak individu-individu yang belum menguasai
penulisan itu sendiri, baik dari segi penggunaan tanda baca, huruf kapital,
atau pun penulisan yang sesuai dengan PUEBI. Oleh karena itu pentingnya
mencari informasi secara bijak dan juga memanfaatkan peran digital saat ini
dengan baik. Apalagi dalam remaja saat ini, harus bisa mengetahui penulisan
Bahasa Indonesia dengan baik untuk membentuk generasai penerus bangsa yang
paham akan pentingnya penulisan bahasa Indonesia, bukan hanya menggunakan
bahasa gaul sebagai acuan dalam era digital saat ini.
Saran
Maka
dari itu pentingnya untuk mencintai bahasa Indonesia untuk memberikan nama yang
harum kepada Indonesia dan membuat adanya era digital ini tidak dapat
mengurangi rasa cinta terhadap bahasa
Indonesia dan selalu mengulas hal-hal yang penting dalam penggunaan ragam
bahasa Indonesia. Indonesia
harus lebih mengembangkan ragam bahasa Indonesia agar dapat dikenal oleh negara
luar, bukan hanya menggunakan bahasa selain bahasa Indonesia. Perlunya memahami
adanya penulisan dalam PUEBI yang benar dengan mengharuskan anak belajar
menulis dengan baik dan perlunya latihan lebih lanjut mengenai penulisan agar
dapat paham adanya PUEBI yang benar.
DAFTAR
PUSTAKA
https://www.tribunnews.com/pendidikan/2019/12/08/mengintip-perubahan-bahasa-indonesia-di-era-digital-sarat-kata-baru-dan-emosikon
https://www.academia.edu/9534983/MAKALAH_BAHASA_INDONESIA_RAGAM_BAHASA_
https://journal.upy.ac.id/index.php/skripta/article/viewFile/424/426
Komentar
Posting Komentar